GELORA.CO -Anies Baswedan selaku Bakal Calon Presiden Partai NasDem terbilang sering dikait-kaitkan dengan politik identitas. Terkait hal tersebut, Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie alias Gus Choi ternyata turut buka suara.
Ia mengaku heran dengan pihak yang terus mengaitkan Anies Baswedan dengan politik identitas. Menurutnya, hal tersebut tak selayaknya disematkan kepada Anies.
"Itu sebetulnya cap yang salah alamat," ujar Gus Choi dalam program Catatan Demokrasi di kanal YouTube tvOneNews, dikutip dari WartaEkonomi.co.id (Jaringan Suara.com), Rabu (21/12/2022).
Gus Choi berpandangan stigma politik identitas yang disematkan kepada Mantan Menteri Pendidikan itu baru muncul setelah Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia pun kemudian menyeret-nyeret nama lawan politik Anies saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok saat memberi penjelasan.
Menurutnya, Ahok yang sebenarnya menjadi pemicu munculnya narasi politik identitas yang kini menjerat tokoh yang digadang-gadang bakal jadi Capres dari Nasdem itu.
"Sebetulnya sebelum ada Pilkada DKI, hal-hal seperti itu kan tidak ada. Ketika Pilkada DKI kasus Ahok, itulah kemudian muncul," papar Gus Choi.
"Sebetulnya kalau kita teliti ke belakang, sebetulnya munculnya karena statement Ahok. Sebelumnya kan tidak ada," jelasnya.
Meski demikian, Gus Choi tidak menampik ada beberapa pendukung Anies yang memang membawa identitas tertentu. Ia pun memastikan bukan Anies yang membawa narasi tersebut.
"Kalau kita teliti statement Anies mulai dari Calon Gubernur sampai hari ini, narasi keagamaan narasi keislaman formalis misalnya dalil itu kan asal-muasalnya karena Ahok," ujar Gus Choi.
"Ahok itu sudah fakta bahwa dia salah. Ada majelis ulama fatwa, kemudian ada hakim memutuskan dia salah. Ada yang mengangkat pernyataan Ahok, ada yang melintir, itu juga salah. Jadi faktanya ini salah," imbuhnya.
Karenanya, Gus Choi meminta agar narasi tersebut dihentikan. Terlebih, karena cap politik identitas terus dialamatkan kepada Anies.
"Ini menurut saya adalah zalim. Nggak tahu (siapa yang mengecapkan), itu sesat dan menyesatkan, ini harus diakhiri," urai Gus Choi.
"Semua harus sadar bahwa ini sebetulnya kalau diteliti memang itu bukan Anies. Memang ada sekelompok masyarakat pendukungnya, mungkin iya, tapi itu kan mereka tidak diproses secara hukum jadi tidak ketahuan salahnya di mana," lanjutnya.
Lebih lanjut, Gus Choi juga menyayangkan Anies Baswedan yang kena getah ketika berdekatan dengan kelompok-kelompok tertentu yang dinilai cocok dengan narasi politik identitas.
Karenanya, jika kelompok tersebut dianggap salah maka harus dihukum. Ia beranggapan tidak ada yang salah bila Anies kemudian dekat dengan mereka.
Sumber: suara